Rabu, 08 Juni 2011

Untaian Kata Indah Dari Status Update di Facebook "AKA"

Daripada ada yang bajak kata-kata yang sebenarnya gak ada indah-indahnya ini  -untuk kepentingan di blog atau dimanapun- maka saya merangkum tulisan-tulisan hasil karya sendiri (orisinil) di Status Update Facebook saya ke dalam kumpulan tulisan di blog ini... 
Jelek-jelek juga kan mikir sendiri, hehehe.........

KUMPULAN UNTAIAN KATA AAngAdhA  #1

aku bukan siapa-siapa...
tapi maukah engkau hentikan langkah hatimu untuk sejenak menolehku?
mana tahu ada sekumpulan nada di sana...
irama yang engkau butuhkan untuk melengkapi notasi indah yang belum selesai kau gubah.....

+++++++++

dalam hitam pekat yang berselimut kabut malam ini,
berbisik desauan angin yang mengantarkan nyanyian sunyi,
adakah itu dari engkau... ataukah hanya harap hampa dari alam khayalku tentangmu?
sungguh, aku menemukanmu terlalu berliku.....

+++++++++

tetesan air dari langit ini menuntunku kepada indahmu,
pesona cintamu yang tercurah menyusup hingga ke relung rasa di jiwa,
ah, tapi kini engkau telah tiada,
meninggalkaku sendiri di dunia, senja kala gerimis datang seminggu yang lalu.....

+++++++++

kala dia datang mendera...
kemanakah hendak engkau langkahkan kakimu untuk bersembunyi darinya?
bukankah lebih baik engkau temui, kemudian biarkanlah tumbuh, berkembang lalu mati dengan sendirinya...
hmmm, hanya itulah yang namanya cinta.....

+++++++++

memandang rembulan yang anggun itu...
indah nian dengan pancaran sinar terangnya yang menembus hati...
tapi......... tidak, masih lebih indah dirimu
cahaya itu hanya menuntunku kepada terangnya pendar wajahmu seumpama dia.....

+++++++++

manakala aku sedang melihatmu memikirkan dirimu...
aku cemburu kepada pikiranmu...
aku iri pada malaikat di kedua bahumu...
seandainya aku mampu, aku akan menghentikan kata-kata yang membelai dari bibirmu.........

+++++++++

aku cemburu........
aku cemburu manakala menyaksikanmu berjalan berdampingan dengan dia...
bukan dia yang membuat aku cemburu, tidak juga engkau,
aku cemburu kepada pikiran di relung jiwamu yang telah memilih dia menyisihkan aku.....

+++++++++


dalam malam yang menggigilkan ini,
mataku belumlah jua terpejam,
ingatanku hanya tertuju kepada engkau yang telah membuat hatiku miris dan gerimis,
laksana hadirnya mereka membasahi bumi kala begini.....

+++++++++

dimanakah cahaya bulan separuh yang pernah kau ucap dulu...
aku masih ingin memandangnya menembus tirai kelabu di tepian ngarai jiwaku...
mungkin saja sinar redupnya mampu melumerkan hatimu...
yang terlanjur beku kepadaku.....

+++++++++

bukan.....
aku bukan penyair,
apalagi pujangga, itu bukan aku.....
aku hanya anak manusia yang merangkai kata seirama aliran rasa sungai hatiku menuju muara lautan cinta yang tak bertepi.........

+++++++++

dimanakah nafas rindu yang pernah engkau hembuskan dulu?
mengapa kini berganti dengan sapuan taifun benci yang menggetarkan kalbu...
tak pernahkan engkau sadari dengan nurani,
dirimulah yang dahulu mengetuk dan terduduk di depan pintu hati ini.....
  
+++++++++

lantunan lirih melodi sendu itu menyeruak ke dalam kalbu,
sejenak kutertegun nikmatinya di dalam bingkai hati yang hampa,
kusimak dan kuresapi dia...
ow, ternyata itu elegi senandung rindu yang terangkai seumpama rumitnya aku membelai cintamu.....

 +++++++++

aku dan kau, engkau dan dia
tiada lekukan di jalan yang menujumu begitu sulit kulalui seperti begini...
engkau yang mencipta perjalanan ini tak berarah kepadamu,
maafkan, jikalau kini daku memutar haluan.....

+++++++++

kala itu...
bagimu diriku mampu hadirkan hujan bahkan di saat harimu tak berawan,
kini.....
dimanakah gerangan palung hatimu itu yang teramat sulit kurengkuh?
mengapa, aku menemukanmu terlalu berliku.....

 +++++++++

aku benci suara itu,
membujuk dan memaksaku untuk kembali kepadamu,
bukankah denting gelas yang memecahkan sunyi malam itu telah sempurna,
memberi bukti seluruh sudut cintamu telah hampa.....

 +++++++++

aku benci kamu,
aku benci hatimu yang palsu,
seandainya aku mampu,........
akan kubawa engkau terbang melewati bintang-bintang untuk kubuang!

+++++++++

tidakkah engkau tahu sayangku...
hatiku sangat cemburu kepadamu,
menatap hatimu yang membeku kepadaku,
tetapi mengalun merdu kala diangkut jaguar yang berwarna biru itu,
ow, matre sekali ternyata kamu.....

+++++++++

dimana letak surga itu, kata agnes monica
adakah tanda surga itu, lanjutnya lagi
tapi untukmu sayang,.........
akan kupersembahkan surga yang kubawa turun meniti lengkungan pelangi senja di ujung sendu rindu ini...

+++++++++

kau datang lagi padaku setelah begitu saja pergi dan berlalu,
semudah itukah rasa di benakmu atas perih hati kecilku,...
di mana dirimu disaatku berduka?, di mana dirimu disaatku terluka?, di mana dirimu disaatku merana...?
tak pernah ada di sisiku,...
pergilah, semoga kau gubah notasi indah harimu tanpa hadirku.....

 +++++++++

Ini kubawakan khusus untukmu.....
Sekeranjang rindu,.....
Sekarung perhatian,...
Seikat kepedulian,
Tapi maaf,.........
Sepotong cinta dan kasih sayang yang tadi kubawa telah kuberikan kepada gadis berkerudung hitam di depan sana.......

 +++++++++

aku adalah lilin kecil,
terbuang di kala terang mendera, terpinggirkan di saku meja,
aku hanyalah lilin kecil, tak berarti di matamu, tak bermakna di hatimu,
namun adakah kamu seperti aku???
aku adalah lilin kecil,.......................
rela hancur demi penerangan...

+++++++++

dalam temaram merahnya senja,
bayang dirinya datang menyibak tirai gelap itu...
sejenak waktu hatiku terpana, dan bertanya,...
adakah ini hanya ilusi semata?... tapi, tidak,.....
lengkungan pelangi indah itu hadir nyata menghias rasa di jiwa yang telah sekian lama hampa.....


*Gunung Sugih, 8 Juni 2011

Salam Sastra,
AAngAdhA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar