Rabu, 25 November 2009

Fotografi Landscape


Seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan, bagaimana membuat foto yang menarik? Seringkali keindahan yang ditangkap oleh mata sulit untuk
diterjemahkan menjadi sebuah foto yang menarik, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain yang tidak ada di lokasi pemotretan agar mereka dapat menangkap keindahan yang Anda rasakan saat itu.

Teknologi Membuat Segalanya Mungkin

Membuat foto yang menarik tentunya menjadi tantangan setiap fotografer. Dalam hal memotret pemandangan, fotografer akan berhadapan dengan berbagai kendala dan fenomena alam yang sering tak terduga. Teknologi saat ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi berbagai fenomena dan kejadian tak terduga tersebut. Otomatis, fotografer perlu untuk mengenali terknologi tersebut. Misalnya saja kondisi cahaya yang berubah-ubah memerlukan kecermatan fotografer untuk menentukan white balance yang dipakai saat pemotretan. Contoh lain adalah proses retouching yang cermat dengan beberapa klik di komputer bisa membuat foto lebih dramatis tanpa harus kehilangan nilai naturalnya.

1. Komposisi

Sebagai fotografer, Anda dapat mengatur komposisi objek dalam foto sedemikian rupa sehingga elemen penting seperti garis jalan misalnya dapat menuntun mata pemirsa untuk menangkap keindahan foto, seperti yang Anda alami di lokasi pemotretan.

2. Waktu yang Tepat

Istilah golden moment atau waktu emas merupakan waktu paling tepat untuk memotret di lokasi tertentu. Menangkap momen pada saat golden moment akan jauh lebih indah dibanding harus melakukan editing lewat komputer.

3. Aperture yag Optimal

Efek dari aperture yang sempit adalah semakin lebar ruang tajam yang Anda peroleh. Nemun bukan berarti aperture yang sangat sempit merupakan ketajaman yang optimal dari lensa. Biasanya, nilai aperture yang optimal sudah dicapai pada saat angka aperture merupakan dua kali dari aperture terlebarnya. Misalnya, lensa dengan aperture terlebar f/4 memiliki ketajaman optimal di f/8.

4. Bermain dengan Shutter Lambat

Kebanyakan kamera hanya dilengkapi dengan shutter paling lama hingga 30 detik. Jika 30 detik ini terasa kurang, Anda harus menggunakan mode Bulb. Dengan pengaturan ini kamera akan terus membuka shutter selama Anda belum melepas tombol shutter ini. Untuk mencegah blur, Anda harus memakai remote atau cable release sebagai aksesoris penunjang.

5. Bereksperimen dengan Warna

Dengan pengaturan white balance yang berbeda, Anda bisa berksperimen dengan warna yang ditunjukkan pada layar LCD kamera Anda. Misalnya foto yang menggunakan pengaturan white balance pada moda Shade (7000K) akan menghasilkan gambar dengan warna yang hangat sehingga kesan yang ditangkap oleh pemirsa terasa berbeda.

6. Seleksi Objek Lewat Ruang Tajam

Kadangkala elemen sekitar objek yang akan kita tangkap membuat mata beralih ke elemen tersebut. Untuk mengakalinya, Anda bisa bermain dengan seleksi ruang tajam. Untuk itu, gunakan mode A atau Av untuk mudah melihat selebar apa ruang tajam tersebut. Untuk jarak objek yang cukup dekat, kisaran f/5.6 sudah cukup untuk membuat objek menjadi menonjol.

7. Permukaan Air

Kondisi tak berangi disaat pagi merekah merupakan waktu terbaik untuk membuat foto pemandangan yang indah. Permukaan air yang tenang dapat menjadi cermin alam yang indah yang memantulkan pemandangan di atasnya.

8. Perspektif yang Ekstrim

Untuk mendapatkan foto yang berbeda dari yang biasa, sesekali cobalah sudut pandang yang ekstrim, dari bawah misalnya. Manfaatkan keuntungan swivel LCD kamera Anda (jika ada) untuk bebas mengambil sudut pemotretan.

9. Menerangi Objek

Pada saat kondisi pencahayaan ekstrim atau objek utama berada di bawah bayangan, penggunaan flash merupakan solusi yang manjur. Jika penggunaan flash secara on shoe dan direct tidak memuaskan, coba gunakan fasilitas off shoe flash, baik dengan kabel maupun wireless.

10. Eksposure yang Tepat

Sunset merupakan kasus yang sulit untuk diatasi kamera secara langsung. Sensor metering kamera dapat mudah tertipu dengan cahaya matahari yang begitu kuat sehingga hasil foto terlihat sangat gelap. Pada saat pengukuran diarahkan pada lingkungan, yang didapat adalah langit yang putih. Biasanya kondisi ini diselesaikan dengan pengukuran secara manual atau secara klasik dengan menggunakan spot metering pada beberapa titik dan diambil rata-ratanya.

11. Dynamic Range yang Lebar

Memotret objek dengan kondisi pencahayaan yang sangat kontras merupakan tantangan tersendiri dalam dunia fotografi. Highlight yang sangat terang dengan shadow yang gelap tentunya sulit untuk ditangkap sekaligus, bahkan dalam format RAW sekalipun. Solusi untuk masalah ini adalah dengan teknik HDR (High Dynamic Range). Dengan teknik bracketing hingga beberapa stop exposure, rentetan foto ini nantinya akan digabungkan detail pada highlight, mid tone dan shadow lewat software HDR, seperti Photoshop.

12. Memakai Filter yang Tepat

Filter dibuat untuk memberikan efek yang berbeda pada foto. Salah satu filter yang sering dipakai oleh fotografer pemandangan adalah ND gradual. Anda tidak perlu melakukan teknik HDR untuk mendapatkan detail langit yang silau dengan daratan yang gelap dengan gradasi yang halus. Selain ND gradual, filter CPL adalah filter yang umum dipakai karena bisa meningkatkan kontras langit biru dan mengurangi refleksi pada air.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar