senja yang turun semakin temaram
langkah kakiku belum pula terhingga
membawa ke satu tempat di ujung sana
tercekat terhela nafas yang agak singkat
kala tercekik pada pandanganmu
indah yang cerah dan sulit untuk berkata
sinarmu seperti enyahkan temaram ini
biaskan cahaya halo di sekelilingmu
terangkan sejenak jiwaku yang agak beku
terhempas masa lalu yang terus kelabu
wajah itu begitu menginspirasiku
untuk terus melangkah menuju ke muka
lirikan itu sumpah membuatku tak lupa
ingin kuyakinkan sejenak hati lelahku
bahwa engkaulah bidadari duniaku
dermaga tempat bertambat tali ragaku
ya, di balik kerudung hitam itu
terasa ingin hari-hariku terangkai
waktu melaju kulalui dan kunikmati
hingga sang waktu mengalahkan aku
mungkinkah pencipta temaram senja
memberikan sepercik senyum cantikmu
senyum yang terbungkus kerudung hitam
Ya Allah, segerakanlah pertemuanku lagi
dengan dia, gadis berkerudung hitam...
*Bandar Jaya, 17 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar