*****
:: DI SUATU JALAN DESA YANG TERPENCIL di Lampung Tengah dan jauh dari pusat keramainan mogoklah sebuah mobil yang dikemudikan oleh soerang preman besar yang sangat ditakuti oleh orang-orang se-kabupaten. Sang preman yang mengemudikan sendiri mobil itu kemudian turun dari mobil dan dengan kesal membanting pintu. Tak jauh dari situ ada seseorang yang memperhatikan dan memandangi sang preman kampung. "Apa kamu liat-liat?" bentak sang preman sambil mendatangi orang yang menjadi sangat ketakutan itu. "Pergi kamu dari sini! Awas kalau sampai saya melihat muka kamu lagi, saya bunuh kamu!" Dan dengan sangat ketakutan orang desa yang diomelinya itupun kemudian pergi.
Tak lama kemudian ada seorang anak kecil lewat dan segera dipanggil oleh si preman tadi. Sang preman memerintahkan anak kecil itu untuk mencari montir mobil yang ada di desa tersebut. Berangkatlah si anak menuju rumah satu-satunya montir yang dimaksud. Tak lama kemudian anak kecil itu kembali ke tempat preman yang tak sabar menunggu. "Bagaimana?" tanya si preman. "Om, orang itu bilang dia nggak berani ketemu Om lagi, sebab kalau ketemu bakalan dibunuh katanya. Terus dia langsung pergi ke kota, karena takut sama Om."
*****
:: DI JALAN DESA GUNUNG GURIH di Lampung Tengah yang terpencil seorang pengemudi mobil tanpa sengaja menabrak seorang pejalan kaki hingga terluka parah dan pingsan di tempat kejadian. Dengan panik kemudian pengemudi mobil itu meminta tolong pada seorang pemuda yang lewat untuk segera memanggil dokter desa setempat. "Tolong dek panggil dokter, saya nabrak orang nih," kata si pengemudi. Dengan ragu-ragu si pemuda yang dimintai tolong berkata, "Waduh bang, kayaknya udah gak bisa dipanggil lagi orangnya". "Memangnya kenapa?" tanya si pengemudi. "Emmmm, soalnya yang abang tabrak itulah satu-satunya dokter di desa kami."
*****
:: DI KOTA BANDAR KAYA DI LAMPUNG TENGAH sedang diadakan perlombaan adu ketahanan minum minuman keras. Pesertanya datang dari seluruh daerah bahkan dari seluruh dunia. Dalam setiap pertandingan ada seorang anak kecil yang selalu menang dan mengungguli lawan-lawannya. Padahal sudah berbotol-botol minuman keras yang ia dan lawan-lawannya tenggak.
Sementara lawan-lawannya ambruk karena mabuk dan pusing tujuh puluh keliling, si anak kecil tetap segar dan memberikan senyum (yang nggak ada manis-manisnya sama sekali). Melihat kejadian seperti itu, panitia dan para penonton bertanya apa rahasia anti mabuk dari si anak kecil itu. Anak kecil itupun menjawab, "Oh, rahasianya adalah waktu saya masih di dalam perut, ibu saya ngidam minum vodka 5 botol tiap hari."
*****
:: DI SATU KAMPUS DI LUAR NEGERI ada mahasiswa Amerika yang sedang berbincang-bincang dengan kawannya sesama orang Amerika. Mereka membicarakan tentang kehebatan negara mereka yang tengah memikirkan cara agar manusia dapat manusia hidup di bulan. Tepat di samping mereka ada mahasiswa asal Indonesia yang mendengarkan percakapan orang-orang bule itu.
Merasa kesal karena dirinya tidak dilibatkan dalam pembicaraan alias dicueki, mahasiswa asal Indonesia itupun angkat bicara. "Ah, kalian tidak ada apa-apanya kok," cetus mahasiswa Indo. "Tidak ada apa-apanya bagaimana hai orang Indo?" tanya mereka merasa dilecehkan. Mahasiswa Indo pun menjawab, "Bangsa kalian itu kan baru berpikir bagaimana hidup di bulan, sedangkan sudah lama bangsa kami memikirkan bagaimana caranya bisa hidup dari bulan ke bulan," pungkas sang mahasiswa cerdas asal Lampung itu sambil ngeloyor pergi.....
*****
:: DI SAMPING KAMPUS DI TANJUNG KURUNG Lampung ada sekelompok mahasiswa yang akan berdemonstrasi menentang korupsi sedang menulis poster dengan ukuran yang besar-besar di warung baso yang berada tepat di sebelah gedung kampus mereka yang megah. GANTUNG TIKUS-TIKUS DI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH ; TIKUS PENYEBAB KEHANCURAN NEGARA ; JANGAN ADA LAGI TIKUS-TIKUS BERKELIARAN DI PROPINSI INI. TIKUS BUSUK SILAKAN PERGI. Begitu sebagian tulisan pada poster-poster yang akan mereka bawa berdemonstrasi.
Membaca tulisan-tulisan yang bernada mengecam "tikus" si anak tukang baso yang masih kecil dan duduk di kelas satu SD Teladan bertanya dengan polosnya kepada sang bapak. "Pak, kok kakak-kakak itu benci betul sama tikus-tikus ya? Padahal tiap hari mereka makan baso di tempat kita ini." Para demonstran itu cuma bisa bengong mendengar pertanyaan polos si anak kepada bapaknya yang jadi pucat pasi.....
AAngAdhA :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar