Minggu, 01 Mei 2011

Sekelumit Kisah Masa Lalu : Spion VS Jalan Panjang di Muka

Setiap orang yang tidak menghargai masa lalu, maka ia tak akan memiliki masa depan. Ungkapan ini memiliki makna yang begitu dalam bila kita
renungkan. Banyak contohnya dari hal tersebut. Kita mengenal peribahasa, hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama dua kali. Ya, keledai merupakan hewan yang dianggap kurang bisa belajar dan menghargai masa lalunya sehingga bisa
terperosok ke lubang yang sama dua kali, bahkan lebih. Yang artinya ia gagal dan gagal lagi. Begitupun manusia, hendaknya ia menghargai masa lalunya dan mau belajar dari kesalahan-kesalahan dalam perjalanan mengarungi kehidupannya di masa yang akan datang. Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa yang dianggap 'manis' dan juga pernah mengalami 'kepahitan' di masa yang lalu.Menghargai dan belajar dari masa lalu bukanlah berarti kita harus selalu melihat ke waktu yang telah lewat hingga kita melupakan jalan yang akan kita tempuh, tentunya ke arah depan.

:: Pemuda dan problemanya

Tersebutlah seorang pemuda yang hari-harinya selalu dihantui masalah dan 'kepahitan' masa lalunya yang begitu memberikan pengaruh yang luar biasa dahsyatnya pada diri dan pikirannya, sehingga ia merasa selalu takut untuk melakukan hal-hal tertentu terutama yang berkaitan dengan kegagalan di masa lalunya. Dengan kondisi tersebut, jelas si pemuda mengalami kesulitan untuk dapat berkembang dan menapaki perjalanan hidupnya dikarenakan hampir setiap waktunya dibayangi kegagalan dan kegetiran akan masa lalunya sehingga ia selalu enggan untuk berbuat karena takut gagal untuk yang kedua-kalinya. Ia merasakan ketidaktenangan dan melihat bayang-bayang kegagalan untuk masa depannya.
Akhirnya ia memaksa diri untuk mencari jawaban atas semua problem yang dialami dan mencoba bertanya kepada seorang tua yang baik hati dan bijaksana. Ya, ia sungguh merasa perlu untuk berbagi dan kemudian mencari solusi atas ketakutan akan kepahitan yang pernah ia alami sebelumnya dan selalu mengisi pandangan di setiap hari yang dijalaninya.

:: Curahan hati

Setelah bertemu dengan orang tua yang bijak dan baik hati, pemuda tersebut mengutarakan kegalauan dan ketakutan hatinya. Dengan penuh kepiluan ia menceritakan saat-saat yang begitu menyakitkan dan kepahitan yang pernah ia rasakan. Akibat dari semua itu ia merasakan kehidupannya sulit untuk dapat berkembang secara normal seperti halnya orang lain dan teman-temannya. Begitu sedihnya ia mencurahkan segala isi hati dan perasaannya sehingga air matanya turut mengalir deras mengiringi segala ucapannya. Orang tua bijak ini setelah mendengarkan segala keluh kesah sang pemuda tersenyum, kemudian dengan kasih sayang ia menyeka air mata pemuda yang tengah dirudung kesedihan dan mengajak pemuda yang galau hatinya ini untuk ikut bersamanya menuju suatu tempat.

:: Spion vs masa depan

Si anak muda dan orang tua itupun segera berjalan menuju lapangan rumput di alam terbuka yang luas dan relatif rata, sehingga pemandangan indah menyejukkan jiwa memanjakan mata yang melihatnya.Tapi mereka bukan berjalan kaki, melainkan membawa mobil yang juga tua milik orang tua yang bijak tadi. Setelah sampai si orang tua ini mempersilahkan si anak muda mengambil-alih kemudi dan menyuruhnya untuk mengemudi dan melalui sekumpulan bunga-bunga liar yang indah yang tumbuh di antara rumput-rumput yang menghijau. Ketika pemuda mulai menjalankan mobil dan pandangannya tertuju ke depan si orang bijak serta-merta berkata agar ia menjalankan mobilnya dengan pandangan tertuju pada kaca spion saja. Ya ! ia harus selalu melihat kaca spion saja. Sang pemuda terkejut dan bertanya, bagaimana mungkin ia dapat mengemudikan kendaraan sementara matanya harus melihat spion terus yang tentu saja arah belakang mobil yang dilihatnya. Kalaupun ia paksakan, maka jalannya kendaraan akan ngawur, menghantam dan menginjak bunga-bunga yang indah di depannya. Orang tua bijak itu tersenyum dan berkata, "hai anak muda, sesungguhnya engkau telah mengetahui jawaban atas kegamangan hatimu untuk melangkah maju dalam kehidupanmu". Si anak muda ini termenung sejenak dan mulai mengerti apa yang dimaksud orang tua bijak tadi.

:: Nilai-nilai

Dari cerita singkat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam kehidupan ini masa lalu yang telah kita lewati jangan selalu kita lihat dan pandangi sehingga kita lupa dan lalai memperhatikan 'jalanan' masa depan, jalan di muka yang akan kita lewati. Masa lalu yang 'pahit' kita hargai dan jadikan pelajaran agar tidak terulang lagi. Masa lalu bolehlah kita tengok sesekali sebagai peringatan -bukan larut dalam kesedihan yang tiada berujung- agar perjalanan ke depan yang sedang kita arungi ini berjalan dengan aman, nyaman dan selamat sampai di tujuan.
Semoga ilustrasi singkat ini berguna bagi saya dan setiap orang yang terjebak pada bayangan masa lalu yang mengganggu perjalanan meniti hidupnya untuk menyongsong masa depan yang cemerlang.

Wassalam
AAngAdhA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar